TARI PENDET
A.PENGERTIAN TARI PENDET
Tari Pendet adalah salah
satu tarian selamat datang atau tarian penyambutan yang khas dari Bali. Tarian
ini merupakan salah satu tarian tradisional dari Bali yang sangat terkenal dan
sering ditampilkan berbagai acara seperti penyambutan tamu besar dan acara
budaya lainnya. Tari Pendet ini biasanya dimainkan oleh para penari wanita
dengan membawa mangkuk yang berisi berbagai macam bunga yang menjadi ciri
khasnya.
B.SEJARAH TARI PENDET
Tari Pendet awalnya
merupakan suatu tarian tradisional yang menjadi bagian dari upacara piodalan di
Pura atau tempat suci keluarga. Sebagai ungkapan rasa syukur dan penghormatan
dari masyarakat Bali dalam menyambut kehadiran para dewata yang turun dari
khayangan. Tarian ini sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam
kehidupan spiritual masyarakat di sana.
Berawal dari situ, salah
satu seniman Bali bernama I Wayan Rindi
terinspirasi dan mengubah tarian tersebut menjadi tarian selamat datang.
Dengan dibantu Ni Ketut Reneng, keduanya menciptakan Tari Pendet sebagai tarian
penyambutan dengan empat orang penari. Kemudian tarian ini dikembangkan dan
disempurnakan lagi oleh I Wayang Baratha dengan menambahkan jumlah penari
menjadi lima orang, seperti yang sering ditampilkan sekarang. Walaupun sudah
menjadi tarian penyambutan atau tarian selamat datang, Tari Pendet ini masih
terdapat unsur-unsur religius yang menjadi ciri khas masyarakat Bali.
C.PERKEMBANGAN TARI PENDET
Sebelumnya Tari Pendet
telah lahir sejak tahun 1950 sebelum pada 1961, I Wayan Beratha mengolah
kembali tari pendet tersebut dengan pola seperti sekarang, termasuk menambahkan
jumlah penarinya menjadi lima orang. Berselang setahun kemudian, I Wayan
Beratha dan kawan-kawan menciptakan tari pendet massal dengan jumlah penari
tidak kurang dari 800 orang, untuk ditampilkan dalam upacara pembukaan Asian
Games di Jakarta. 1967 koreografer bentuk modern Tari Pendet. Pada tahun 1967 I
Wayan Rindi seorang koreografer menciptkan bentuk modern tari Pendet ini adalah
(?-1967), merupakan penari yang dikenal luas sebagai penekun seni tari dengan
kemampuan menggubah tari dan melestarikan seni tari Bali melalui pembelajaran
pada generasi penerusnya. Semasa hidupnya ia aktif mengajarkan beragam tari Bali,
termasuk tari Pendet kepada keturunan keluarganya maupun di luar lingkungan
keluarganya. Disamping itu tari Pendet tetap mengandung anasir sakral-religius
dengan menyertakan muatan-muatan keagamaan yang kental.
Tari Pendet ini dibagi
menjadi dua jenis berdasarkan fungsinya, yaitu Tari Pendet Sakral dan Tari
Pendet Penyembutan. Untuk Tari Pendet sakral ditampilkan sebagai bagian dari
ritual keagamaan masyarakat Bali. Dalam pertunjukan tarian ini segala
sesuatunya lebih sederhana, namun unsur religius sangat kental pada tarian ini.
Sedangkan Tari Pendet penyambutan ditampilkan sebagai hiburan atau tarian
penyambutan. Dalam pertunjukan tari penyambutan ini lebih memfokuskan keindahan
baik dari segi gerak, busana, dan kecantikan para penari. Namun walaupun
begitu, unsur budaya masyarakat Bali masih melekat pada tari penyambutan ini.
Dalam pertunjukannya, Tari
Pendet dimainkan oleh para penari wanita yang masing-masing membawa
mangkok/bokor berisi bermacam-macam bunga sebagai properti menarinya. Pada
akhir pertunjukan, penari menaburkan bunga-bunga yang mereka bawa ke arah
penonton dan para tamu sebagai ucapan selamat datang. Penari tersebut menari
dengan gerakan yang dinamis sesuai dengan irama musik pengiringnya. Musik
pengiring dalam pertunjukan Tari Pendet ini merupakan musik Gamelan khas Bali
seperti gangsa, kenyur, tungguh, kendang dan lain-lain.
Gerakan Tari Pendet ini
merupakan gerakan tari yang sangat komplit, karena gerakan tari tersebut hampir
menggerakan semua bagian tubuh. Mulai dari gerakan kaki, tangan, jari, badan,
leher dan gerakan ekpresif seperti gerakan mata dan mimik muka. Untuk menarikan
Tari Pendet ini tentunya membutuhkan keluwesan dan kelincahan.
Dalam pertunjukannya
penari menggunakan busana dan tata rias khas penari Bali. busana tersebut
meliputi tapih, kemben prade, sabuk stagen, sabuk prade, selendang yang
dililitkan di badan dan diletakan dipundak penari. Pada bagian kepala, rambut
di ikat dengan pusung gonjer kemudian di hias dengan bunga jepun, bunga
kamboja, bunga mawar dan jempaka. Selain itu penari juga dipercantik dengan
berbagai aksesoris seperti gelang, kalung dan anting. Sedangkan untuk tata rias
penari biasanya lebih mempertajam garis-garis muka supaya terlihat lebih jelas
dan tidak lupa memakai subeng.
D.KESIMPULAN
Walaupun Bali merupakan
salah satu destinasi wisata yang banyak ditinggali wisatawan mancanegara, namun
masyarakat Bali sangat terkenal akan tradisi dan budayanya yang masih
dipertahankan hingga saat ini. Terbukti dengan banyaknya kesenian tradisional
maupun tradisi adat yang terus dilestarikan dan dijaga, bahkan hal tersebut
menjadi salah satu daya tarik wisata di sana. Salah satunya adalah Tari Pendet
ini. Tarian ini masih terus dilestarikan oleh para seniman dari sanggar-sanggar
tari yang ada di Bali dan masih terus ditampilkan di berbagai acara budaya
seperti penyambutan, festival budaya, dan promosi pariwisata.
YUK CINTAI DAN LESTARIKAN
KESENIAN TRADISIONAL DI INDONESIA
Komentar
Posting Komentar